Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI diketahui masih menerima laporan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus Polio di beberapa wilayah Indonesia.
Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya polio, pemerintah indonesia menyelenggarakan PIN Polio atau program imunisasi massal dengan memberikan vaksin polio untuk anak-anak di seluruh indonesia. Desa Fajar Baru, yang terletak di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, turut mensukseskan program PIN Polio pada 27 Juli 2024 yang bertempat di Balai Pertemuan Desa Fajar Baru.
Dengan tujuan untuk memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan vaksin polio dan terbentuknya kekebalan komunitas yang kuat pada setiap anak, Desa Fajar Baru menjalankan PIN Polio dengan penuh semangat dan komitmen.
Pada pelaksanaannya, pendataan peserta polio dibagi menjadi tiga kategori, yaitu balita pada sekolah dasar, taman kanak-kanak, dan posyandu. Sekolah dasar di Desa Fajar Baru meliputi SDN 044 dan 045 Bengkulu Utara yang diikuti oleh siswa kelas 1 dan 2. PIN Polio diberikan kepada balita dari umur 0 hingga 7 tahun dengan jenis vaksinasi yang diberikan, yaitu novel Oral polio Vaccine type 2 (nOPV2) sebanyak 2 tetes per anaknya.
Masyarakat yang mempunyai balita pada Desa Fajar Baru memberikan respon positif dan datang dengan antusias untuk turut mengikuti vaksin polio. Imunisasi berlangsung dari jam 9 hingga jam 12 dan berlangsung tertib dengan alur program yang diawali registrasi pada dengan membawa fotokopi kartu keluarga. Setelah itu peserta langsung diarakan ke bagian imunisasi untuk diberikan vaksinnya.
Selayaknya pada program imunisasi yang kerap dilaksanakan, balita yang hadir bersama ibunya datang diimunisasi dengan berbagai macam emosi. Ada yang senang, takut, hingga menangis. Namun, dalam pelaksanaannya, tenaga kesehatan yang bekerja tetap semangat dan sabar dalam memberikan vaksin polio.
Mahasiswa KKN-PPM UGM 2024 di desa Fajar Baru juga turut berkunjung dan membantu tenaga kesehatan dalam pelaksanaan PIN Polio. Ada yang bertugas mendata peserta, menenangkan anak yang menangis, dan membantu memberikan vaksin polio tersebut kepada balita.
Pelaksanaan PIN Polio juga memperkuat sistem kesehatan desa melalui kerja sama dengan puskesmas dan pelatihan tenaga kesehatan lokal, kapasitas desa dalam menangani program kesehatan lainnya juga meningkat. Dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, terbentuk kekebalan komunitas yang kuat di Desa Fajar Baru. Tidak hanya melindungi anak-anak yang divaksinasi, tetapi juga memberikan perlindungan tidak langsung bagi mereka yang belum divaksinasi.
Keberhasilan program PIN Polio di Desa Fajar Baru tidak hanya akan melindungi anak-anak di desa tersebut, tetapi juga berkontribusi pada upaya nasional dalam mewujudkan Indonesia bebas polio.
Dengan semangat gotong royong dan kesadaran masyarakat yang tinggi, Desa Fajar Baru optimis dapat mencapai status desa bebas polio dalam waktu dekat.
Melalui program ini, Desa Fajar Baru menunjukkan bahwa dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, cita-cita mewujudkan Indonesia bebas polio bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai.
Meskipun ada tantangan, dengan komitmen dan kerjasama semua pihak, Desa Fajar Baru dapat menjadi contoh sukses dalam upaya pemberantasan polio. Dengan melanjutkan program ini, kita dapat memastikan bahwa anak-anak di Desa Fajar Baru tumbuh sehat dan bebas dari ancaman polio.
* Artikel ini disadur dari goodnewsfromindonesia.id